5 Penulis Indonesia yang Terkenal dengan Quotes-nya yang Super
Hello good millennial, jumpa lagi di blogger joeshapictures tema hari ini adalah tentang "5 Penulis Indonesia yang Terkenal dengan Quotes-nya yang Super" penasaran, yuk kita baca !
Kita sering mendengar kata novel namun tahu kah kamu apa yang dimaksud novel? Nah bagi anda yang belum tahu definisi novel anda bisa menyimak penjelasan dalam artikel yang kami berikan ini. Oke langsung saja berikut ini penjelasan secara rinci tentang novel.
Kata novel berasal dari bahasa Italia, yaitu novella, yang berarti “barang baru yang kecil”. Novel adalah suatu bentuk karya sastra prosa yang panjang, mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang-orang yang ada di sekitarnya dan menonjolkan sifat dan watak setiap tokoh. Novel dapat diartikan sebagai cerita berbentuk prosa yang menyajikan permasalahan-permasalahan secara kompleks, dengan penggarapan unsur-unsurnya secara lebih luas, serta terperinci.
Cerita dalam novel biasanya diawali dari kejadian atau peristiwa terpenting yang dialami tokoh dalam cerita, yang kemudian akan mengubah nasih dalam hidupnya. Jadi para tokoh dan watak tokoh pun lebih berkembang sampai mengalami perubahan nasib. Penggambaran latar lebih detail. Bersamaan dengan perjalanan waktu terjadi perubahan-perubahan hingga konflik terselesaikan.
Belakangan ini, novel menjadi salah satu karya sastra yang menarik banyak perhatian dari masyarakat, khususnya anak muda. Nah, buat kamu-kamu yang suka baca novel pasti sudah nggak asing dengan nama-nama ini. Mereka adalah beberapa dari sekian banyak penulis hebat Indonesia yang terkenal nggak cuma karena cerita dalam novelnya yang emang keren tapi juga karena kutipan atau quotes di dalamnya yang nggak kalah super kece. Yuk simak siapa aja sih mereka!
1. Dewi Lestari
Dewi Lestari |
Dewi Lestari atau akrab disapa 'Dee', lahir pada tanggal 20 Januari 1976 di Kota Bandung, Jawa Barat, dari pasangan Yohan Simangunsong dan Tiurlan Siagian. Dee bersekolah di SDN Banjarsari III Bandung, SMPN 2 Bandung, SMAN 2 Bandung, dan lulus tahun 1998 sebagai Sarjana Ilmu Politik dari FISIP Universitas Parahyangan Bandung jurusan Hubungan Internasional. Pada tahun 2003, Dee menikah dengan penyanyi Marcell Siahaan dan dikaruniai seorang putra bernama Keenan Avalokita Kirana. Setelah lima tahun menikah, pasangan tersebut akhirnya berpisah. Setelah itu, Dee berkeluarga dengan Reza Gunawan, seorang praktisi kesehatan holistik. Mereka memiliki seorang putri bernama Atisha Prajna Tiara. Kini, Dee tinggal di kawasan Tangerang Selatan bersama Reza dan kedua anaknya, Keenan dan Atisha.
Dee ini merupakan salah satu penulis yang novelnya paling banyak disukai. Novelnya yang berjudul 'Perahu Kertas' pun bahkan dituangkan ke dalam sebuah film yang diberi judul sama. Selain itu, Dee yang juga seorang penyanyi, menciptakan sebuah lagu berjudul 'Malaikat juga Tahu' yang juga merupakan salah satu judul cerita dalam bukunya, Rectoverso. Dengan lirik dan isi lagu yang menyentuh, nggak heran kalau lagu ini jadi hits yang populer saat itu. Kutipan kalimat yang kece-kece dari dalam novelnya pun banyak bertebaran di situs-situs jejaring internet dan menjadi favorit.
Berikut kata-katanya:
"Aku memandangimu tanpa perlu menatap. Aku mendengarmu tanpa perlu alat. Aku menemuimu tanpa perlu hadir. Aku mencintaimu tanpa perlu apa-apa, karena kini kumiliki segalanya." -Rectoverso-
"Kadang-kadang langit bisa kelihatan seperti lembar kosong. Padahal sebenarnya tidak. Bintang kamu tetap di sana. Bumi hanya sedang berputar." -Perahu Kertas-
"Seindah apa pun huruf terukir, dapatkah ia bermakna apabila tak ada jeda? Dapatkan ia dimengerti jika tak ada spasi? Bukankah kita baru bisa bergerak jika ada jarak? Dan saling menyayang bila ada ruang?" -Filosofi Kopi-
"Anggap aja kamu ikan lele. Bisa berkembang biak di septic tank. Dia hidup bahagia di tempat sampahnya." -Kumpulan Cerita-
"Sekejap bersamamu menjadi tujuan peraduanku, sekali mengenalimu menjadi tujuan hidupku." -Ksatria, Puteri, dan Bintang Jatuh-
2. Tere Liye
Darwis "Tere Liye" |
Tere Liye lahir dan tumbuh dewasa di pedalaman Sumatera. Ia lahir pada tanggal 21 mei 1979. Dia ini seorang laki-laki dengan nama asli Darwis. FYI, kata Tere Liye ini dalam bahasa India artinya 'untukmu'. Ia berasal dari keluarga sederhana yang orang tuanya berprofesi sebagai petani biasa. Anak ke enam dari tujuh bersaudara ini sampai saat ini telah menghasilkan 14 karya. Bahkan beberapa di antaranya telah di angkat ke layar lebar. Tere Liye meyelesaikan masa pendidikan dasar sampai SMP di SDN2 dan SMN 2 Kikim Timur, Sumatera Selatan. Kemudian melanjutkan ke SMUN 9 bandar lampung. Setelah selesai di Bandar lampung, ia meneruskan ke Universitas Indonesia dengan mengambil fakultas Ekonomi.
Dari karya-karyanya Tere Liye ingin membagi pemahaman bahwa sebetulnya hidup ini tidaklah rumit seperti yang sering terpikir oleh kabanyakan orang. Hidup adalah anugerah yang Kuasa dan karena anugerah berarti harus di syukuri. Karya Tere Liye biasanya mengetengahkan seputar pengetahuan, moral dan agama islam. Sudah banyak novel yang dia tulis, sebut saja 'Hafalan shalat Delisa' dan 'Moga Bunda Disayang Allah' yang diangkat ke layar lebar. Kepiawannya merangkai kata-kata membuat Quotesnya, baik yang ada di dalam novelnya maupun yang ia posting di fanspagenya, sangat terkenal dan disukai khusunya oleh anak muda.
Berikut kata-katanya:
"Daun yang jatuh tak pernah membenci angin. Dia membiarkan dirinya jatuh begitu saja. Tak melawan, Mengikhlaskan semua." -Daun yang jatuh tak pernah membenci angin-
"Cinta selalu saja misterius. Jangan diburu-buru, atau kau akan merusak jalan ceritanya sendiri." -Kau, Aku Dan Sepucuk Angpau Merah-
"Aku harus segera menyibukkan diri. Membunuh dengan tega setiap kali kerinduan itu muncul. Berat sekali melakukannya, karena itu berarti aku harus menikam hatiku setiap detik." -Sunset Bersama Rosie-
"Lepaskanlah. Maka esok lusa, jika dia adalah cinta sejatimu, dia pasti akan kembali dengan cara mengagumkan. Ada saja takdir hebat yang tercipta untuk kita. Jika dia tidak kembali, maka sederhana jadinya, itu bukan cinta sejatimu." -Rindu-
3. Asma Nadia
Asma Nadia |
Asma Nadia adalah seorang penulis novel dan cerpen Indonesia lahir di Jakarta, 26 Maret 1972. Asma Nadia merupakan anak kedua dari pasangan Amin Usman yang berasal dari Aceh dan Maria Eri Susanti yang merupakan mualaf keturunan Tionghoa dari Medan. Ia memiliki seorang kakak bernama Helvy Tiana Rosa, dan seorang adik bernama Aeron Tomino. Mereka bertiga menekuni minat mereka menulis sebagaimana sang kakek dari pihak ayah yaitu Teuku Muhammad Usman El Muhammady. Ia menikah dengan Isa Alamsyah yang juga seorang penulis.
Dari pernikahan tersebut, mereka dikaruniai dua anak yang bernama Eva Maria Putri Salsabila dan Adam Putra Firdaus. Anak mereka juga menekuni karier sebagai penulis. Melalui karyanya, penghargaan tingkat nasional hingga Asia Tenggara sudah pernah diraihnya. Selain itu, beberapa novel miliknya juga dibuat menjadi film layar lebar dan sinetron yang tayang di statsiun televisi swasta Indonesia. Banyak quotes dalam novelnya yang disukai dan menyentuh hati pembacanya.
Berikut kata-katanya:
"Sebab memberikan harapan kepada seorang gadis, sebelum tahu persis apa yang diinginkannya adalah sebuah kejahatan." -Assalamualaikum Beijing-
"Namun, rasa sakit akan menguatkan seseorang menapaki hidup. Penderitaan akan menumbuhkan kebijaksanaan. Kesengsaraan yang melewati batas akan melahirkan kekuatan yang tak bisa diduga." -Assalamualaikum Beijing-
"Sekumpulan angin yang berbisik di antara kepak sepasang merpati juga nyanyian mistis tetes hujan saat pertunangan bunga dan kupu-kupu. Jika pernah kau mendenganya, maka begitulah aku padamu." -Assalamualaikum Beijing-
"Kereta api tidak pernah terbang. Ia selalu setia pada rel yang dipijak." -Love Sparks In Korea-
4. Habiburrahman El Shirazy
H. Habiburrahman El Shirazy, Lc. Pg.D. |
H. Habiburrahman El Shirazy, Lc. Pg.D., lahir di Semarang, Jawa Tengah, 30 September 1976, adalah novelis Indonesia. Selain novelis, sarjana Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir ini juga dikenal sebagai sutradara, dai, penyair, sastrawan, pimpinan pesantren, dan penceramah. Karya-karyanya banyak diminati tak hanya di Indonesia, tetapi juga di mancanegara seperti Malaysia, Singapura, Brunei, Hongkong, Taiwan, Australia, dan Komunitas Muslim di Amerika Serikat. Karya-karya fiksinya dinilai dapat membangun jiwa dan menumbuhkan semangat berprestasi pembaca.
Di antara karya-karyanya yang telah beredar di pasaran adalah Ayat-Ayat Cinta (telah dibuat versi filmnya, 2004), Di Atas Sajadah Cinta (telah disinetronkan Trans TV, 2004), Ketika Cinta Berbuah Surga (2005), Pudarnya Pesona Cleopatra (2005), Ketika Cinta Bertasbih (2007), Ketika Cinta Bertasbih 2 (Desember, 2007) Dalam Mihrab Cinta (2007), Bumi Cinta, (2010) dan The Romance. Kini sedang merampungkan Langit Makkah Berwarna Merah, Bidadari Bermata Bening, Bulan Madu di Yerussalem, Bumi Cinta, Api Tauhid, dan Ayat-Ayat Cinta 2 yang sedang dimuat bersambung di Harian Republika. Habiburrahman El Shirazy atau biasa dipanggil Kang Abik adalah seorang novelis terkenal, bukan cuma di Indonesia tapi beliau juga terkenal di luar negeri seperti Malaysia, Singapura, hingga Australia. Kisah cinta yang dibalut nilai-nilai religi di dalamnya memberi nilai ketertarikan sendiri bagi novelnya.
Berikut kata-katanya:
"Siapa yang mengenal dan mentaati Allah, maka ia akan bahagia walaupun berada di dalam penjara yang gelap gulita. Dan siapa yang lalai dan melupakan Allah, ia akan sengsara walaupun berada di istana yang megah mempesona." -Api Tauhid-
"Pernahkah kita berterima kasih kepada para petani penanam benih? Keramahan yang putih, ketulusan yang tak pernah menaggih." -Cinta Suci Zahrana-
"Kita harus ikhtiar untuk memperoleh kehidupan yang abadi di alam yang fana ini. Duduk dengan nyaman dan meminta surga itu tidak mungkin! Aku tidak seberani itu meminta surga dengan duduk nyaman." -Api Tauhid-
"Benar, mencintai makhluk itu sangat berpeluang mengalami kehilangan. Kebersamaan bersama makhluk juga berpeluang mengalami perpisahan. Hanya cinta kepada Allah yang tidak." -Ketika Cinta Bertasbih-
"Cinta adalah sesuatu yang menakjubkan. Kamu tidak perlu mengambilnya dari seseorang untuk memberikannya kepada orang lain. Kamu selalu memilikinya lebih dari cukup untuk diberikan kepada orang lain." -Dalam Mihrab Cinta-
5. Andrea Hirata
Andrea Hirata |
Andrea Hirata lahir di Gantung, Belitung Timur, Bangka Belitung, 24 Oktober 1967, adalah novelis yang telah merevolusi sastra Indonesia. Ia berasal dari Pulau Belitung, provinsi Bangka Belitung. Andrea Hirata ialah seorang penulis paling populer dari Indonesia. Karyanya yaitu novel 'Laskar Pelangi' bahkan sudah diakui sampai ke luar negeri dan diterjemahkan kedalam beberapa bahasa asing. Quotesnya yang ditulis dalam novel-novelnya juga nggak kalah kerennya.
Berikut kata-katanya:
"Bermimpilah dalam hidup, jangan hidup dalam mimpi." -Sang Pemimpi-
"Kebosanan itu kejam, tetapi kesepian lebih biadab dari pada kebosanan. Kesepian adalah salah satu penderitaan manusia yang paling pedih." -Ayah-
"Pengalaman selalu menunjukkan bahwa hidup dengan usaha adalah mata yang ditutup untuk memilih buah-buahan dalam keranjang." -Laskar Pelangi-
"Tertawalah, seisi dunia akan tertawa bersamamu dan jangan bersedih karena kau hanya akan bersedih sendirian." -Endensor-
"Darinya, aku mengambil filosofi bahwa belajar adalah sikap berani menantang segala ketidakmungkinan; bahwa ilmu yang tak dikuasai akan menjelma di dalam diri manusia menjadi sebuah ketakutan." -Cinta Dalam Gelas-
Nah, itu tadi lima penulis indonesia yang terkenal dengan quotes-nya yang super. Sebenarnya di samping yang di atas masih banyak banget penulis-penulis Indonesia lainnya yang juga punya karya dengan kutipan-kutipan keren milik mereka.
Terima kasih sudah membaca semoga apa yang kita baca hari ini bisa bermanfaat bagi kita semua, sebelum meninggalkan blogger joeshapictures sebaiknya di share dulu, apa yang kita dapat hari ini ada baiknya jika kita membagikan pengetahuan kepada orang lain. Sampai jumpa di artikel selanjutnya . . .
0 Comments